Sunday, May 29, 2011

Melayani dengan Tulus

Dalam sebulan terakhir ini saya mendapatkan pengalaman menarik yang berhubungan dengan pelayanan pada pelanggan di beberapa tempat umum. Pengalaman yang membuat saya ingin suatu saat kalau punya usaha sendiri, saya akan melayani pelanggan saya dengan setulus hati..^^ Karena diperlakukan kurang baik itu sungguh tidak mengenakan.


Hari itu, dari rumah saya sudah berencana untuk mengirim beberapa lamaran kerja lewat kantor pos dekat rumah saya dan setelah itu mencetak foto di tempat langganan saya. Tapi semangat saya dipatahkan setelah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.Tidak hanya sekali, tapi dua kali dalam sehari itu*masih suka sebel sendiri kalau diingat lagi*.

Pertama nih waktu di kantor pos.
Saya sudah menyiapkan beberapa amplop untuk diposkan ke berbagai tempat di Indonesia*Semangat 45 melamar pekerjaan*haha...Tapi saya belum beli perangkonya.
Saya lalu membeli perangko pada mbak petugas di kantor pos.
Rencananya saya membeli perangko 2000an 10 lembar. Tapi ternyata saya dikasih perangko 1000an 20 lembar. Ya sudahlah, tidak apa-apa, begitu pikir saya*cuma nempelin perangkonya jadi banyak sekali*.
Saya lalu menuju meja untuk menempelkan perangko, ternyata dari jauh mbaknya melihat kalau yang mau saya tempelin perangko itu amplopnya besar dan isinya lamaran pekerjaan. "Untuk surat lamaran tujuan Jakarta biayanya 3.500, tapi tujuan Jogja 2500 saja", begitu kata mbak itu dari jauh.

Karena merasa nanggung kalau harus pasang perangko 2000an 2 lembar untuk ke Jakarta, saya lalu memutuskan untuk membeli perangko 500an.

Saya bilang pada mbaknya mau beli perangko 500an 5 lembar. Setelah saya serahkan uangnya ke mbak itu."Kurang, seharusnya 7500", kata mbak itu.
Haah? ternyata yang ada perangko 1500an*sudah tidak ada perangko 500an..maklum ya sudah lama sekali tidak bersahabat pena*..hehehe..

Agak sebal rasanya. Kalau memang tidak ada perangko 500an kan bisa beritahu saya dulu, jadi saya bisa memutuskan mau beli berapa lembar. Ya sudah akhirnya saya bayar saja 7500 karena sudah disodorkan di depan saya. Lagian perangkonya bisa dipakai untuk lain kali.*sigh..bawa pulang banyak perangko*

Kedua di tempat cetak foto
Ceritanya foto yang ingin saya cetak tersimpan dalam bentuk doc word. Sebenarnya ingin saya simpan dalam format jpg tapi tidak tahu caranya sodara-sodara..hehe^^ *ternyata tinggal dikopi, simpan di paint trus save saja, terserah mau disimpan dalam jpg atu bmp*.Doc itu saya simpan ke flash.

Saat masuk ke tempat cetak foto, seorang mbak karyawan langsung menyapa saya dan menanyakan ada yang bisa dibantu atau tidak. Saya bilang kalau mau mencetak foto. Lalu saya duduk di kursi depan meja komputer yang biasa digunakan untuk transfer data dari flash ke komputer. Di depan saya duduk seorang mas karyawan. Dia duduk malas-malasan,menaruh kepalanya di meja bertumpu pada satu tangannya.

Mbak yang menyapa saya di awal tadi lalu meninggalkan saya karena melayani pelanggan lain yang datang lebih dulu.

Yang bikin sebel itu mas karyawan yang duduk di depan saya, tidak berinisatif sama sekali untuk menanyai saya perlu apa. Mas itu malah sibuk mengobrol dengan temannya yang lain.Setelah saya panggil berulang kali, baru dia menengok. Saya bilang pada mas itu kalau saya mau mencetak foto.

Flashnya lalu saya serahkan ke mas itu sambil saya jelaskan kalau format fotonya itu dalam bentuk doc word karena saya tidak tahu caranya simpan dalam bentuk jpg dan apa bisa dibaca di komputer situ.
Belum apa-apa masnya sudah menyahut "Yah..kalau gitu gak bisa"..Kelihatan sekali dia tidak berusaha mencari tahu apa permaslahannya dan mencari solusinya. Lalu saya jelaskan sekali lagi masalahnya.

Masnya mulai mencolokkan flash ke komputer, sambil mendengarkan penjelasan saya*untuk kedua kalinya* antara niat tidak niat. Sambil klik sana sini, tiba-tiba masnya bertanya*pertanyaan yang membuat saya serasa jadi orang bego...hedeh*..
"Yang mau dicetak foto kan? kalau dokumen word gitu gak bisa"
Ya ampun..Sudah menjelaskan panjang lebar ternyata tidak didengarkan sama sekali.

Rasanya saat itu ingin nangis sambil gelesot-gelosot di lantai *tidak saya lakukan..jaim gitu lho...hihi^^*

Dan....untung saya masih bisa sabar. Saya jelaskan sekali lagi ke mas itu. Sewaktu dibuka ternyata filenya tidak terbaca. Bukan hanya doc foto itu saja yang tidak bisa dibuka, tetapi juga semua file di flash saya tidak terbaca*berarti flashnya yang lagi error*. Kalau ini memang salah saya sendiri sih, tidak teliti kenapa bisa memakai flash yang rusak.

Saya bertambah kesal. Sudah jauh-jauh ke tempat cetak foto itu, menjelaskan ke masnya bikin emosi jiwa, ternyata filenya tidak bisa dibuka.

Pulanglah saya dengan perasaan dongkol di hati. Selama perjalanan pulang, saya hanya berpikir mengapa hari ini saya bisa mendapatkan dua perlakuan yang tidak menyenangkan. Apa saya yang salah dan memang tidak bisa menjelaskan dengan baik...Ahhh rasanya tidak juga, menurut saya mereka yang kurang mau untuk mendengarkan.
Dan saya merasa saya sebagai konsumen berhak mendapatkan pelayanan yang baik.
Benar kan?*berusaha membela diri..hehe*

Salam sehat ^^

Note : kuota modem saya sudah habis. Upload gambarnya ditunda dulu ya..hehe

No comments:

Post a Comment