Monday, June 21, 2010

Kamu Sangat Berharga


Kamu tetap berharga bahkan ketika kamu atau orang lain menganggap dirimu tidak berharga.
Nilaimu tidak akan pernah berkurang..


Pada suatu panas yang terik di pedalaman Afrika(jauh dari keramaian piala dunia ^ ^), tempat kediaman suku-suku tertinggal tampak terbang sebuah pesawat.
"BUKK..!!!", Pesawat itu menjatuhkan sebuah peti raksasa.

Dengan rasa penasaran kepala suku mendekati peti itu ditemani beberapa orang kepercayaannya. Mereka membawa tombak dan pedang, berjaga-jaga apa yang akan keluar dari peti tersebut. Apakah macan yang sangat kelaparan atau ular yang sangat berbisa.
Setelah mendekati peti tersebut, kepala suku berusaha membuka tutup peti dibantu dengan anak buahnya. mereka mengacung-acungkan senjata yang mereka bawa. Salah satu anak buahnya membuka tepian peti dengan menggunakan tombak.
Ketika tutup peti terbuka, semua orang bersiaga dengan senjatanya masing-masing.
Setelah keheningan mencekam dan mereka menunggu lama, dengan rasa penasaran suku pedalaman itu menengok ke dalam peti.
Tidak ada macan yang kelaparan atau ular yang berbisa, yang ada hanya lembaran kertas persegi panjang dalam jumlah sangat banyak dengan gambar-gambar simbol yang menurut mereka sangat aneh.


Suatu hari datanglah segerombolan peneliti ke pemukiman suku pedalaman tersebut. Mereka sangat gembira akhirnya mereka menemukan suku pedalaman yang mereka cari selama ini. Kepala suku menyambut mereka dan menjamu mereka dengan makanan lezat.
Kepala suku lalu memperlihatkan berbagai kerajinan yang mereka punyai dengan bangga.
Ada berbagai hiasan ukiran dan manik-manik. Banyak kerajinan tanah liat dan pahatan kayu.
Namun betapa terkejutnya para peneliti itu melihat apa yang tertempel di rumah-rumah suku pedalaman, dan bertambah terkejut lagi saat menyadari apa yang menjadi alas duduk mereka. Mereka lalu menanyakan dari mana suku ini bisa mendapatkan kertas-kertas itu. Kepala suku menceritakan ada sebuah burung yang sangat besar menjatuhkannya peti raksasa dari langit, dan isinya hanya kertas-kertas itu. Karena terlalu banyak jumlahnya, kepala suku menyuruh rakyatnya memanfaatkan kertas-kertas itu sesuai keinginan mereka.Ada yang menggunakannya untuk alas duduk, alas peralatan makan, atau hanya menempelkannya di dinding-dinding rumah mereka.

Para peneliti menggeleng-gelengkan kepala keheranan karena yang suku pedalaman itu gunakan sebenarnya adalah lembaran kertas 100 dolar.
Seberapa kerasnya pun para peneliti itu menjelaskan nilai kertas-kertas yang suku pedalaman itu gunakan mereka tetap tidak mengerti.

Pernahkah kamu merasa sangat tidak berharga?
Pernahkah terpikirkan perasaan tidak berharga itu datang dari mana? Apakah dari penilaian diri kamu sendiri atau dari penilaian orang lain?
Bagaimanapun penilaianmu atau penilaian orang lain terhadapmu, nilaimu akan tetap sama.
Seperti lembaran 100 dolar itu yang tidak dianggap berharga oleh suku pedalaman, namun sampai kapan pun nilainya akan tetap 100 dolar.

Tuhan menciptakan tiap mahluknya tidak dalam keadaan tertidur.

Salam sehat^ ^









1 comment:

  1. Link kamu udah ada di http://tqrrevolution.blogspot.com/ ditunggu link baliknya... dengan nama TqRRevolution.
    Trimz

    ReplyDelete